4 Peluang dan Ancaman Penggunaan Artificial Intelligence
Keberadaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memang tidak dapat dihindari. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi semakin pesat dan sebagian besar manusia membutuhkan teknologi tersebut. Terdapat peluang yang luas dalam memanfaatkan AI untuk mempermudah kehidupan, tetapi sejajar dengan hal itu ada juga ancaman-ancaman yang ditimbulkan oleh AI baik secara langsung maupun jangka panjang. Berikut beberapa peluang dan ancaman di antaranya:
Peluang penggunaan AI
Efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan
Akses kualitas belajar yang lebih baik
Kecerdasan buatan dapat membantu sarana belajar lebih baik, terutama bagi orang dengan kebutuhan khusus. AI mampu menyesuaikan dengan kebutuhan setiap individu sehingga penyampaian materi belajar mengajar akan lebih inklusif dan personal.
Solusi untuk bidang finansial dan analisis data
Perkembangan AI sangat dibutuhkan di bidang finansial dan analisis data. Dalam hal ini, AI berfungsi sebagai business intelligence yang membantu perusahaan dan institusi dalam melakukan analisis risiko finansial, memahami trend pasar maupun membantu para data analis untuk membaca dan menyusun pelaporan lebih efektif, mencegah kesalahan fatal dan mengurangi biaya. Teknologi AI menyederhanakan proses-proses di dalam perbankan dan membantu mendeteksi adanya fraud seperti pencucian uang.
Peningkatan keamanan
Kecerdasan buatan memberikan perlindungan yang lebih detail pada gawai serta sistem teknologi yang lain. Peluang ini akan meningkatkan keamanan digital dan melindung privasi penggunanya. AI dapat mendeteksi suara, sidik jari maupun wajah subyek sehingga bermanfaat dalam menjaga privasi dan meningkatkan keamanan.
Ancaman AI
Seperti halnya koin yang memiliki dua sisi, terdapat beberapa ancaman dalam pengembangan AI:
Ancaman peningkatan pengangguran di bidang penulisan dan desain grafis
Akhir-akhir ini di sosial media tengah ramai dengan adanya aplikasi robot yang dapat diperintahkan untuk menulis artikel dan juga mendesain sebuah gambar. Aplikasi robot menulis diujicobakan pada aplikasi plagiasi dan ternyata hasilnya tulisan tersebut tidak memiliki unsur plagiasi. Selain merusak kreatifitas dan spontanitas, tool semacam ini tentu dapat mengancam mereka yang berprofesi terkait copywriting dan desain kreatif, seperti jurnalis, copywriter, graphic designer, videographer, hingga jasa penulis artikel.
Berikut 10 tool atau aplikasi menulis yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang cukup membuat resah para penulis akhir-akhir ini |
Risiko kebocoroan privasi yang besar
Di samping peningkatan keamanan yang tinggi, kecerdasan buatan juga sangat rentan dengan kebocoran privasi karena pengumpulan data dilakukan dengan masif. Keadaan ini sangat mudah dimanfaatkan oleh peretas menjual data-data tersebut dan akan merugikan banyak orang.
Kesenjangan ekonomi dan teknologi yang tinggi
Meskipun kecerdasan buatan dapat memberikan kemudahan bagi berbagai akses, seperti akses belajar mengajar, tetapi teknologi ini belum dapat digunakan oleh banyak orang. Tidak semua tempat memiliki akses teknologi yang baik. Apabila mereka pada akhirnya bisa mengakses, kesenjangan tetap akan ada karena kendala juga berasal dari faktor eksternal seperti wilayah geografis. Teknologi AI belum terjangkau bagi sebagian besar orang. Hal ini tentu akan memperlebar jurang kesenjangan dan secara jangka panjang akan menimbulkan efek berkelanjutan yang buruk.
Meningkatnya malfungsi teknologi
Keberadaan AI akan banyak menciptakan malfungsi di dalam teknologi. Malfungsi tersebut antara lain seperti sistem yang tidak responsif maupun salah membaca perintah. Sistem AI membutuhkan pengawasan lebih ketat karena risiko malfungsi ini nyata. Sistem yang tidak membaca perintah dengan benar akan menimbulkan kesalahpahaman bagi banyak orang, misalnya adanya kesalahan penerjemahan atau sistem yang tidak responsif di dalam kendaraan sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Dari adanya sisi baik dan buruk AI di atas, AI tetap merupakan teknologi buatan manusia yang tidak sempurna. Peluang dan ancaman timbul layaknya sebab akibat. Meski demikian, ancaman dari AI masih dapat diatasi apabila manusia masih menggunakan AI dengan bijak. Kecerdasan buatan akan menyesuaikan dan mencerminkan penggunanya.
So far udah nyobain AI dari ChatGPT. Asli memang membantu banget sampe hal-hal receh yang kita tanyakan, ada saja jawabannya, walaupun tak selalu valid. Tapi memang setuju dengan potensi ancaman-ancaman yang mungkin bisa terjadi dengan penggunaan AI secara masiv, bisa-bisa peran manusia jadi makin terkesampingkan
Wah bisa dilema banget kalau ini diterapkan seluruhnya di Indonesia
Agak sulit ya, Bun. Pas tau ancamannya menyangkut profesi penulis dan ternyata enggk terdeteksi plagiasi, agak mulai parno. Padahal baru juga mulai mau meniti karier, heuheu. Apa benar, ya, kalau masa depan dunia akan dikuasai oleh robot? Semoga aja pemerintah bisa seimbang memanfaatkan teknologi AI dan juga tenaga manusia untuk tetap nenjaga kestabilan lapangan kerja.
Aku udah pakai ChatGPT, sangat membantu sekali di dunia kepenulisan dan tentunya efektif menyelesaikan tulisan yang buanyakkk dalam waktu singkat. Akhirnya ehe
Saya masih harus membaca baca referensi tentang AI ini...masih belum paham. Tapi sekilas memang jadi makin meminggirkan peran manusia seutuhnya, mungkin di masa datang bisa tergantikan oleh robot dengan AI nya yaa pekerjaan-pekerjaan yang sekarang masih bisa dihandle manusia
Semalaman aku nyobain tools semacam itu. Enak banget emang tinggal kasih perintah bikin sebuah artikel, dalam sekejap langsung jadi. Cuma emang masalahnya, bahasa robot tak semanis bahasa manusia. Mari tetap semangat, teman-teman penulis..
Dalam kerjaan sehari-hari, aku selalu menggunakan AI, terutama Github Copilot dan ChatGPT. Memang sangat membantu. So, kalau kita ingin mengerjakan tugas kita dengan cepat, menggunakan AI itu udah seperti nasi dalam hidangan; wajib. Dengan Github Copilot, aku bisa menyelesaikan aplikasi dan website dengan lebih cepat dan mengetik lebih sedikit. Dengan menggunakan ChatGPT, aku bisa fokus pada pengembangan aplikasi tanpa perlu dipusingkan dengan hal-hal di luar pengembangan aplikasi seperti membuat deskripsi aplikasi di Play Store dan membuat postingan blog tentang fitur-fitur pada aplikasi. (Zen)
ngeri sih yaa mbaa ancamannya, aku kayak pernah baca ancaman AI dimana gitu yaa..
Beberapa orang pernah ngomongin ini juga, eh mas Henry Manampiring juga bahkan nulis novelnya soal ancaman AI ini
Seberapapun kehadiran AI tetap belum bisa menggantikan sepenuhnya pekerjaan. Ada pekerjaan tertentu dan bidang tertentu yang tidak bisa digantikan. Khususnya lembelajaran tertentu. Apalagi AI.masih sifatnya pada pengetahuan umum.
Kalau dilihat-dilihat AI ini meresahkan sekaligus memberi manfaat. Namun, dari kacamataku, dan beberapa teman yang telah mencoba AI. Tetap ada sisi manusia yang dibutuhkan karena AI tak dapat melakukannya.