Pengalaman Asam Lambung Saat Hamil
Saya pertama kali mendapati punya asam lambung ketika hamil anak kedua. Tepatnya ketika kehamilan memasuki trimester ke-2, saat kandungan berusia 5 bulan. Berbeda dengan kehamilan pertama, saya tak banyak mengalami mual di awal kehamilan. Mungkin karena di kehamilan kedua, ada kesibukan bekerja dan merawat anak pertama sehingga rasa mual karena mencium aroma sesuatu seperti nasi dan aroma masakan bisa diminimalisir. Dikutip dari Alodokter, biasanya asam lambung pada bumil dipicu karena adanya perubahan hormon, desakan perut dan perubahan kerja sistem pencernaan yang melambat selama hamil.
Gejala awalnya, di trimester awal, saya sering terbangun di tengah malam karena jantung terasa berdetak cepat dan tidak teratur. Waktu itu saya sempat mengira terkena penyakit jantung, tetapi ketika dilakukan pemeriksaan, dokter bilang jantung saya sehat dan iramanya teratur. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan, gejala-gejala asam lambung yang lain mulai bermunculan. Suatu saat, perut saya terasa perih, seperti kelaparan akut disertai mual dan kembung, terutama ketika mengonsumsi susu hamil.
Saya juga merasa sedikit sesak nafas, terutama dari bagian punggung dan sering bersendawa. Mungkin karena ukuran bayi yang cukup besar dan mendesak lambung, sayapun juga mengalami heartburn (rasa panas di dada akibat naiknya asam lambung). Heartburn ini diperparah dengan ukuran bayi yang mulai membesar dan mendesak lambung. Kepala sedikit pusing, seperti anemia. Karena khawatir, akhirnya saya memutuskan pergi ke dokter untuk berkonsultasi dan ternyata didiagnosa asam lambung.
Rasanya Tidak Nyaman Terkena Asam Lambung Saat Hamil
Terkena asam lambung, baik ketika hamil atau tidak, sama-sama tidak nyaman. Lidah terasa masam, tetapi terkadang pahit disertai mual dan desakan gas dari perut terkadang membuat tidak nyaman dada dan tenggorokan. Susu hamil yang biasanya sangat enak dinikmati justru jadi pantangan ketika hamil dengan GERD. Setiap kali minum susu, rasanya mual dan jika dipaksakan perut jadi perih. Padahal selain vitamin dari dokter, saya juga butuh asupan nutrisi tambahan karena khawatir HB rendah seperti waktu kehamilan pertama.
Sayangnya, saat hamil, kita tidak bisa mengonsumsi obat sembarangan tanpa petunjuk dokter. Dikhawatirkan obat yang kita konsumsi akan mengganggu kehamilan. Saat ke klinik, dokter meresepkan obat penurun asam lambung. Dokter juga memberi saran alternatif vitamin dan makanan penambah nutrisi pengganti susu kehamilan ketika GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau asam lambung menyerang.
Tips Mengatasi Asam Lambung Ketika Hamil
Dilansir dari Orami, naiknya asam lambung ketika hamil merupakan kondisi yang wajar dan kerap terjadi. Sehingga teman-teman tidak perlu khawatir. Namun untuk mengatasi rasa tidak nyaman yang timbul akibat asam lambung, ada beberapa tips yang dapat teman-teman lakukan seperti
1. Hindari Makanan Pemicu Asam Lambung
Biasanya, di awal kita berkonsultasi, dokter akan melakukan anamnesis. Biasanya kita akan ditanyakan berapa lama sakitnya, makanan apa yang terakhir kali kita konsumsi dan aktivitas seperti apa yang memicu sakit yang kita alami. Jika teman-teman memiliki asam lambung dan berharap agar asam lambung tidak kambuh ketika hamil, sebaiknya hindari konsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan naiknya asam lambung seperti
- Ketan
- Buah yang mengandung asam cukup tinggi atau mengandung alkohol seperti durian, lemon, jeruk, nangka dan nanas.
- Makanan pedas
- Makanan berlemak seperti jeroan, gorengan , danging merah, daging olahan,
- Makanan atau minuman bersantan,
- Minuman seperti kopi, teh, soda, dan alkohol, mama bisa menggantinya dengan minum jahe hangat, air putih yang cukup, atau jus buah
- Roti Tawar putih yang kandungan raginya tinggi, bisa diganti dengan roti gandum.
2. Konsumsi Sereal Umbi Garut dari Nutriflakes
Gambar dikutip dari instagram Nutriflakes |
- Pati umbi garut yang mengandung serat pangan tinggi dan sangat baik untuk menetralkan asam lambung dan mengatasi nyeri yang timbul akibat asam lambung tinggi.
- Daun kelor dengan kandungan nutrisi yang tinggi seperti flavonoid, betakaroten, zeaxanthin dan luthein yang bermanfaat untuk kesehatan mata dan isotiosionat yang mampu mengatasi peradangan. Daun kelor juga mengandung vitamin B6, vitamin C dan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas penyebab penyakit jantung dan diabetes.
- Susu etawa yang rendah lemak sehingga aman untuk ibu hamil
- Psylium husk, serat dari tanaman Plantago yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan serat harian tubuh dan memperlancar kerja pencernaan
- Gula aren,pemanis yang berasal dari tanaman nira ini membantu menjaga kolesterol, mengandung antioksidan untuk menjaga kekebalan tubuh dan dalam takaran tertentu bermanfaat mengurangi asam lambung.
3. Atur Pola Makan
Hindari makan tengah malam atau ketika mendekati jam tidur. Ada baiknya beri jeda sekitar 1-2 jam untuk melakukan aktivitas atau duduk setelah makan. Konsumsi makanan sesaat sebelum tidur akan memicu timbulnya refluks ( naiknya asam lambung). Jangan menunggu lapar ketika akan makan, sebaiknya konsumsi sedikit makanan dengan rentang yang berdekatan ketimbang makan dalam jumlah yang banyak dan menunggu lapar. Alih-alih makan 3x sehari, bumil bisa membagi jam makan menjadi 5x setiap harinya dengan porsi yang lebih sedikit.
4. Kurangi Penyebab Kecemasan dan Stress
Naiknya asam lambung bisa timbul akibat stress yang berkepanjangan. Sebuah riset yang dilakukan dokter Dalbir S Sandhu dan Ronnie Fass dari Divisi Gastroenterologi dan dan Hepatologi Departemen Kedokteran Metrohealth Medical Center dan Universitas Case Western Reserve menyatakan stress akut dan kronis dapat memperburuk gejala GERD atau asam lambung. Untuk mengatasinya, kenali stressor atau penyebab stress yang timbul agar asam lambung terkendali.
5. Minum Obat Asam Lambung
Bumil bisa konsumsi obat asam lambung yang mengandung Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida ( Misal, mylanta, Polysilane). Namun, jika moms ragu tentang keamanannya, teman-teman bisa konsultasikan obat yang akan dikonsumsi karena kondisi masing-masing ibu hamil yang menderita GERD berbeda.
6. Gunakan Baju Yang Nyaman dan Longgar
Menggunakan pakaian yang ketat ketika hamil bisa menyebabkan ibu hamil tidak nyaman. Selain itu, tekanan pakaian ketat juga bisa mengakibatkan rasa sesak sehingga bisa membuat asam lambung mudah naik. Teman-teman tetap bisa modis selama hamil, meski menggunakan pakaian yang lebih longgar.
7. Konsumsi Banyak Serat
Serat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan. Selain itu, serat diperlukan pencernaan untuk menyerap asam lambung berlebih dan meredakan refluks. Saat kondisi asam lambung naik, mama bisa mengonsumsi makanan kaya serat seperti oatmeal, sayuran hijau seperti brokoli, bayam, kacang-kacangan, kembang kol, sawi, buah-buahan seperti alpukat, pisang, buah naga, pepaya, apel, pear, buah bit, jambu biji dan buah berry seperti strawberry, blueberry, raspberry.
Ketika akhir kehamilan sendiri, saya juga sempat mengalami sembelit. Namun bisa teratasi dengan konsumsi buah pepaya. Saya juga memiliki riwayat ambeien dan scoliosis yang perlu konsultasi dokter ketika akan melahirkan. Saya sendiri melahirkan melalui proses SC ( Sectio Caesarea) dan tidak dapat melahirkan normal. Namun alasannya bukan karena GERD atau asam lambung tetapi lebih ke panggul yang tidak simetris akibat scoliosis yang saya alami. Jadi, jika teman-teman yang memiliki asam lambung atau penyakit maag dan ingin melahirkan normal, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu ya moms. Dokter akan memberikan saran terbaik terkait keamanan persalinan teman-teman. Terutama jika moms juga memiliki keluhan sesak nafas akibat asam lambung tinggi.
Nah itu tadi sedikit pengalaman saya mengenai asam lambung ketika hamil. Share info ini jika dirasa bermanfaat ya!
wak baru aja kenak asam urat di buku lali ku., huhuhu
saya sedang tidak hamil, tapi lagi cari info untuk asam lambungku...selama ini aku terapi pakai tepung irut (umbi garut)
Saya sebelum hamim sudah kena asam labung di tambah nyidam tambah parah dan sekarng masih berjung untuk sembuh