Mengatasi Burnout Dan Jajan Minuman Kekinian Lokita Indonesia
Menurut Robert T Kiyosaki, jenis pekerjaan yang membuat kita punya masa depan cerah itu ada di kuadran 3 dan 4. Kuadran 3 merupakan kuadran pemilik bisnis (business owner) sedangkan kuadran 4 adalah investor. Tetapi apakah kuadran ini juga menjamin seseorang bahagia atau nyaman dengan profesinya? Tentu jawaban ini relatif.
Dulu, ketika terkadang mengikuti seminar yang diadakan beberapa MLM, para upline yang juga merangkap jadi motivator selalu mendorong mereka yang berada di kuadran 1 dengan profesi karyawan dan kuadran 2 yang profesinya self employee / freelancer untuk pindah kelas atau kuadran. Tujuannya agar masa depan keuangan terjamin. Enggak salah sih, bagi mereka yang orientasi hidupnya saat ini mengejar uang, tentu pilihan pindah kuadran adalah solusi yang tepat. Apalagi ada dana masa depan yang perlu disiapkan seperti dana pendidikan anak dan pensiun.
Tapi bagi yang nyaman dengan profesinya, semisal dokter, pengacara atau guru dan itu merupakan passionnya, maka memilih istiqomah di kuadrannya adalah pilihan terbaik. Karena pastinya masing-masing kuadran punya sisi kelemahan dan kelebihan. Meski tidak menutup kemungkinan jika sambil menekuni profesi sebagai karyawan atau freelancer, kita juga menyiapkan dana untuk membuka peluang bisnis, misal menjalin kemitraan dengan Franchise Minuman Kekinian dan mendelegasikannya dengan merekrut orang lain untuk menjaga outlet.
Saya memilih karir sebagai freelancer semenjak menjadi ibu rumah tangga. Alasannya karena ada keluarga yang perlu diperhatikan, terutama anak. Tapi ini pemikiran pribadi saya yah, karena ada banyak perempuan hebat di luar sana yang ternyata berhasil membagi waktunya untuk ngantor dan mengurus keluarganya. Terlebih, jam ngantor itu selalu pasti, nine to five, 8 jam kerja. Beda dengan freelancer yang jam kerjanya tidak pasti, kadang longgar tapi kadang sampai kurang istirahat. Yang terakhir jangan ditiru yah..
Yang jelas, meski saya nyaman dengan pekerjaan saya sebagai freelancer saat ini, saya juga menabung agar bisa membuka bisnis. Rasa-rasanya melihat peluang bisnis franchise minuman cepat saji itu begitu menggiurkan, seperti misalnya kemitraan bisnis yang dibuka Brand Lokita Indonesia.
Freelancer Rawan Burnout, Begini Tips Mengatasinya
Kelemahan bekerja sebagai freelancer ini adalah soal manajemen waktu, pikiran dan pengelolaan keuangan. Saya yang seorang pengajar freelance di sebuah bimbingan belajar sekaligus blogger, kadang menemui kesulitan membagi waktu. Terutama ketika deadline menulis bertabrakan dengan jadwal mengajar dan PTS ( Penilaian Tengah Semester) anak.
Kalau nggak bisa memanage waktu dengan baik, stress yang muncul tersebut akan berubah menjadi burnout. Burnout ini muncul karena stress berkepanjangan akibat beban pekerjaan. Dulu, ketika awal mengambil job ngeblog saat pandemi, saya sempat mengalami hal ini. Pemicunya karena beban pekerjaan ngeblog yang lumayan banyak, suami yang berada di luar kota ditambah bertambahnya tugas menemani anak belajar daring dan berkegiatan di dalam rumah. Tugas yang tidak bisa saya delegasikan ke orang lain itulah yang mengakibatkan saya kelelahan terus menerus. Meski mengantuk, saya sering insomnia, uring-uringan dan sakit kepala.
Kesehatan mental itu penting dan mahal harganya. Sepupu saya sampai beberapa kali meminta bantuan psikolog untuk mengatasi tekanan klien. Sayapun sempat mengeluhkan hal yang sama ke suami, pengen bertemu psikolog untuk mengatasi burnout dan beberapa luka masa lalu. Agar kelelahan mental saat bekerja tidak berujung pada burnout hingga menyebabkan depresi, berikut tips yang teman-teman bisa lakukan
1. Delegasikan Pekerjaan
Untuk teman-teman freelancer, menurutku kerjasama dengan pasangan itu penting. Apalagi jika hanya tinggal sendiri tanpa bantuan mertua atau orangtua. Komunikasi yang baik dalam pembagian tugas dimana keduanya sama-sama bekerja adalah hal penting untuk mengurangi stress. Jika masih kewalahan, bisa banget meminta bantuan orang lain, seperti mempekerjakan ART, menggunakan jasa laundry untuk mencuci pakaian atau untuk blogger seperti saya, bisa banget menggunakan jasa content writer terpercaya untuk membantu tugas menulis.
2. Ambil Job Sesuai Kemampuan
Dulu, job menulis bagi saya hanyalah sekedar pekerjaan sampingan, tetapi semenjak pandemi job mengajar dan ngeblog itu sama-sama penting. Keduanya berjalan berdampingan. Agar tidak kewalahan, ada baiknya ambil job sesuai kemampuan. Saya bahkan berpikir untuk mengakhiri salah satu job ini nanti insyaAllah jika salah satunya mencapai performa target yang saya harapkan.
3. Manage Waktu Dengan Baik
Ketika mengikuti kelas Bunda Sayang di Institut Ibu Profesional, saya sempat belajar tentang manajemen waktu yang biasa dikenal dengan kandang waktu. Konsepnya, kita memberi batasan diri untuk mengerjakan satu macam pekerjaan di waktu tertentu dan berhenti jika waktunya habis. Jika tugas tersebut belum selesai, kita bisa melanjutkannya di waktu lain yang telah kita atur. Misal, waktu melipat dan menyetrika baju berlangsung 1 jam di jam 9.00 - 10.00 pagi. Maka ketika tugas tersebut belum selesai, bisa dilanjutkan di jam senggang, misal jam 13.30 ketika anak sudah tidur siang dan sebelum melanjutkan tugas lainnya.
4. Fokus
5. Work Life Balance
Mengetik terlalu lama di depan komputer akan membuat mata lelah, pergelangan tangan dan punggung pegal. Begitupun bila saya mengerjakan terlalu banyak latihan soal. Untuk mengatasi penat dan mata lelah, gunakan prinsip 20-20-20 yang biasa disarankan para optometri, yaitu setiap 20 menit menatap layar komputer, maka beri jeda 20 detik untuk memandang jarak sejauh 20 meter agar otot mata rileks.
Selain itu, jaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, lingkungan sosial dan diri sendiri. Timbulnya stress seringkali muncul karena tidak adanya keseimbangan hidup. Terlalu banyak bekerja atau terlalu banyak mencurahkan waktu untuk sesuatu di luar diri kita menimbulkan kelelahan psikis. Agar kita bisa hidup seimbang, tentukan prioritas pekerjaan dari yang terpenting dan mendesak hingga pekerjaan yang tidak penting dan tidak mendesak.
Saya jadi ingat pesan Umar RA, kalau kita perlu menyeimbangkan peran hidup kita. Bekerja seakan-akan hidup seribu tahun lagi dan beribadah seakan-akan dipanggil besok. Pesan ini sebenarnya mengisyarakat tentang keseimbangan hidup bukan?
6. Self Reward
Saat invoice cair atau gaji turun, jangan lupa manjakan diri dengan self reward. Self reward bukan berarti memanjakan diri dengan sesuatu yang selalu mewah seperti membeli baju atau tas tiap bulan. Self reward bisa berwujud barang atau kegiatan sederhana yang membuat mood semakin baik seperti berjalan-jalan di taman, menjajal kuliner baru atau menikmati varian minuman kekinian dari Lokita Indonesia.
Menjajal Minuman Varian Coklat Dari Lokita Indonesia Bikin Mood Membaik
Jujurly, semingguan ini saya kebawa panik dan sempat kurang fit. Penyebabnya, jadwal mengajar minggu ini dan deadline menulis benar-benar padat. Ditambah pekan PTS yang membuat saya kudu membagi waktu di siang dan malam untuk membantu anak mengerjakan PR dan belajar untuk PTS. Duh, rasanya...bikin moody dan saya sempat stuck gak bisa nulis artikel yang udah keburu deadline.
Untuk menenangkan kekhawatiran, saya sampai melakukan butterfly hug. Menepuk pundak sendiri dan meyakinkan ke diri kalau semuanya akan baik-baik saja dan selesai tepat waktu. Sepulang menjemput anak sekolah, mampirlah saya ke gerai Lokita Indonesia di Jalan Jenderal Sudirman Salatiga, tepatnya sebelah Grand Wahid Hotel.
Lokita di samping Grand Wahid Hotel Jalan Jenderal Sudirman Salatiga |
Varian Minuman kekinian dari Lokita Indonesia ini ternyata banyak, ada sekitar 50 varian minuman. Karena coklat dipercaya bisa memperbaiki suasana hati, maka pilihan jatuh pada varian coklat Passion Milo dengan topping Boba seharga 15 ribu rupiah.
Tak sampai lima menit, minuman coklat premium inovatif pertama di Indonesia itu sudah siap di tangan. Saya melanjutkan perjalanan menuju sebuah tempat laundry express yang lokasinya masih di jalan yang sama tetapi lebih dekat dengan Le Beringin Hotel. Sekali-kali, bolehlah memanjakan diri dengan tidak mencuci baju dan memilih jasa laundry cuci kering 1 jam jadi di Salatiga.
Untunglah di laundry tersebut disediakan meja kosong yang bisa saya pakai untuk mengajari anak mengerjakan PR sambil menikmati minuman kekinian Lokita ini. PR selesai, cucian beres dan minuman coklatnya habis. Mood sayapun membaik. Saya pulang dengan perasaan nyaman.
Peluang Bisnis Franchise Minuman Kekinian Murah Lokita Indonesia
Saya tahu soal minuman kekinian Lokita ini karena sering melintas di JendSud dan sering mantengin instagram kuliner Salatiga. Di Instagram tersebut, banyak info kuliner baru yang terkadang kami coba saat weekend. Sebagai pecinta jajanan murah, info kuliner sangat membantu kami mencari kudapan maupun wedangan enak tapi terjangkau untuk dicoba.
Brand Lokita Indonesia didirikan oleh Nury Pujiati Astutik, UMKM asli Wonogiri ini sudah memiliki banyak outlet di beberapa daerah di Indonesia dan tentu saja yang terbanyak ada di Wonogiri Jawa Tengah. Harga minuman Lokita ini juga lumayan terjangkau, berkisar 5 ribu hingga 15 ribu rupiah. Pas di kantong pelajar dan penikmat jajanan murah seperti saya.
Bagi teman-teman yang berminat membuka franchise minuman cepat saji seperti Lokita Indonesia ini, caranya gampang banget. Cukup hubungi admin marketing Lokita untuk melakukan diskusi dan bertanya tentang kerjasama kemitraan yang ingin dibangun lalu pilih paket franchise yang sesuai di kantong.
Kemasan besar, terdapat quote penyemangat di badan kemasan dan tutup. "Hidup bukan soal siapa kita sekarang tapi jadi apa kita nanti" |
Keuntungan menjadi mitra Lokita Indonesia ini cukup banyak, produknya sudah masuk BPOM, menerima PIRT dan sertifikat halal MUI. Lokita juga menyediakan marketing kits dan support system yang siap membantu agar bisnis bisa berkembang. Teman-teman juga mendapatkan fasilitas pendaftaran Gofood, SOP lengkap dari peracikan hingga penataan tempat dan pemilihan karyawan.
Buruan hubungi Lokita Indonesia. Jangan sampai keduluan kompetitor kalian! Info lengkapnya silahkan klik link berikut yaa ==>> Brand Lokita Indonesia
Semoga cerita yang saya bagikan di atas bermanfaat ya teman-teman. Jika ada saudara atau rekan kalian yang ingin membuka kemitraan waralaba, jangan lupa share informasi ini ya!
Aku belum pernah melihat warung yang jualan Lokita. Seringnya lihat yang jualan Chatime. Pan-kapan coba kucari ah yang namanya Lokita ini.
Asyiiik, mba Vicky mau nyoba juga...makasih mbaa
Saya setuju sekali nih dengan tips-tips untuk mengatasi burnout pekerjaan yang disebutkan diatas. Sebisa mungkin kita harus menjaga work life balance. Sekali-kali jajan minuman manis kesukaan boleh lah ya buat self reward hehe. Dan jujur saya cukup tertarik nih dengan bisnis franchise minuman. Kepoin ah IG nya
Kira-kira di Surabaya apa sudah hadir Lokita belum ya? Saya kok tertarik minum Lokita
Saya pembaca Robert Kiyosaki. Bagus emang prinsip-prinsipnya. Soal work life balance itu penting banget. Pekerja di ibu kota sering kesulitan dalam hal life balance. Bdw Lokita ini belum ada di Surabaya ya?
wah buat yang lagi bingung buat buka usaha bisa banget ya nyoba franchise dari lokita ini. pas tadi ngecek harga franchisenya juga cukup terjangkau dan pastinya menjanjikan karena coklat ini digemari banyak orang
Duhh jadi pengen nyicip minumannya, coba jika ada dijakarta.
Pasti meluncur.
akkkk, kayanya aku lagi ngalamin fase burn out nih, karena rutinitas dan culture baru setelah berumah tangga hahahha, jadinya masih agak2 ngerasa cape dan stres, minum minuman coklat emang bisa jadi self reward sama self love banget sih yaa
Wahh tugas seorang Ibu itu luar biasa ya Mbak. Aku gak bisa membayangkan sih nanti, karena pasti nanti bakal jadi ibu juga. Tpi memang aku setuju poin delegasikan tugas itu terutama sama pasangan
Hecticnya pekerjaan baik yang full time maupun freelancer memang tidak bisa dihindari, apalagi kalau sampai stres. Makanya perlu relaksasi cantik biar lebih fresh lagi
Enak banget sih Lokita. Mana cup nya gede, jadi banyaak gak habis2 hehe, puas deh healingnya hehe
Aku selalu delegasikan tugasku ke pasangan, aku ga mau stres wkwkkw. Btw aku belum pernah tahu Lokita, jadi pengen coba.Paling aku sukanya ngopi
Ternyata Lokita ini dari Wonogiri ya.. Jadi penasaran Di Jogja udah ada belum ya franchise nya.. Kalau belum kan lumayan ya, kali aja bisa gabung franchisenya.. Aamiin deh.. Hihii,,
Waah jadi penasaran sama Lokita. Keliatannya seger banget itu mbaa.
Beuh keknya enak banget ya 😋 jadi pengen deh wlp gak burnout. Otw searching
Wah ternyata kita sama Mba Sari, sebaga guru freelance dan blogger. Kalau aku sebagai guru online Bhasa Inggris yang aku handle sendiri dan yes, seringkali burnout. Nah akhir akhir ini aku menyiasati dengan sekali seminggu ke cafe buat ngeblog lanjut ngajar di sorenya. Jadi buat rewards gitu dan pikiran jadi fresh habis dari luar karena emang kesehariannya cuma di dalam rumah aja.
Kayaknya enak nih Lokita. Di Semarang mungkin juga sudah banyak outletnya ya. Kalau di Salatiga dekat Hotel Wahid itu di jl Jend Sudirman ya mbak? Saya pernah kos di Salatiga, di jl Imam Bonjol.
Setuju banget kalau freelancer itu gampang burnout. Kadang kewalahan mengatur waktu kerja dan pribadi. Jadi penting buat ada self reward macam menikmati makanan atau minuman yang kita suka buat mood tetap happy.
saya masih di quadran 1 dan sepertinya blm akan pindah quadran dlm wktu dekat ini, hehe.. tips nya bisa berfungsi juga utk sy mba.. trims ya.. trims juga info ttg Lokita nya..
Saya baru tahu Lokita asalnya dari Wonogiri, pernah mampir beli waktu ke Salatiga, lewat ring road mau ke Ngawen.
Untuk freelancer memang mesti pintar atur waktu. Awal pandemi banyak terima job nulis karena nggak kemana mana ya. Jadi malah sering melek malam, imbasnya vertigo kambuh. Setahun belakangan saya mulai memilah job nulis, yang dirasa nyaman yang diterima
Emang bener ya ,sebagai freelance harus fokus , dan bisa bagi waktu, jadi penasaran juga nih minuman Lokita, mau cari ah yang terdekat di sini
Sejak beberapa temen kasih testimoni bagus soal lokita, aku juga jadi pensaran mbak hahaha nanti mau cari di aplikais deh
Iya, aku sepertinya sedang burnout ini setelah di rumah terus tapi sibuk banyak pekerjaan ngajar dan nulis, badan rasanya capek dan overthinking sepertinya butuh jalan-jalan ya biar segar lagi otak dan badan
akunuh sedang merasa burn out, dan bawaannya memang ingin minum yang manis-manis dan dingin, kayaknya enak nih meluncur beli lokita
Kadang kepikiran pengin ikutan bisnis franchise gini, tapi kemudian belum yakin bisa istiqomah menjalankannya. Jangan-jangan hanya keinginan sesaat saja. Padahal bisa melatih mental sebagai pebisnis awal kan yaa...
Saya pernah juga mengalami burnout karena tingginya lalu lintas pekerjaan, baik yang berkaitan dengan mencari pendapatan maupun pekerjaan domestik. Istirahat sejenak, menggunakan waktu luang untuk menambah referensi bacaan, lalu gas lagi. ;)