Tips Move On, Ubah Luka Jadi Performa Bahagia
Bagi seorang melankolis, move on dari sesuatu atau seseorang yang melukai memang sulit. Tetapi ada tips mengubah luka tersebut jadi performa bahagia
Banyak dari kita yang tidak menyangka atau menyadari kenapa kita terluka. Tetapi, perasaan kita mengenali bagaimana luka tersebut membuat seseorang yang tadinya gembira jadi marah, sedih, kecewa dan emosi lain yang menguras perasaan. Ada yang terluka karena putus dari mantan, bercerai dengan pasangan, mengalami bullying, hinaan atau terluka karena merasa tidak disayangi orangtua.
Sayangnya, banyak yang tak memaknai lebih jauh dari mana luka tersebut muncul, hadir tiba-tibakah atau kitalah yang mengijinkan hal tersebut terjadi? Apakah perasaan terluka tersebut baik bagi kita atau justru menjadi ancaman?
Saya rasa, setiap orang pernah terluka. Tetapi tidak semuanya memiliki kapasitas dengan cepat untuk bisa move on, mengubah perasaan luka tersebut dan mengambil tindakan penyelamatan diri agar tak berlarut-larut kemudian bangkit dengan pribadi baru yang lebih baik. Apalagi , jika luka yang muncul tersebut ternyata terekam dalam alam bawah sadar kita sedari kecil, sebut saja inner child.
Oiya, sebelum ini saya pernah posting tentang menjaga kesehatan mental,memulihkan dari luka setelah mengikuti parade 1 webinar Luka Performa Bahagia yang diadakan Ruang Pulih.
FYI, Ruang pulih adalah ruang konsultasi dan belajar yang digawangi mba Intan Maria Halim, seorang praktisioner psikoterapi dan coach psikologi dan pengembangan diri. Teman-teman yang ingin mendapatkan awareness, motivasi, bangkit dari depresi maupun ingin mengetahui kegiatan ruang pulih lebih jauh bisa langsung mengunjungi website atau akun youtube dan instagramnya ya..
Di akun medi asosial tersebut teman-teman akan mengetahui dan bisa menyaksikan bagaimana mba Intan memfasilitasi teman-teman yang mengalami inner child, terluka maupun trauma akibat masa lalu untuk pulih, sembuh dengan performa yang lebih baik.
Dalam parade 2 sesi 1 webinar Luka Performa Bahagia yang diadakan minggu 22 Agustus 2021 lalu, bapak Prasetya M Brata, seorang neuro-semantics trainer & meta coach yang juga seorang penulis memaparkan cara singkat move on, dari luka menjadi sebuah rasa syukur dengan performa bahagia. Pak Pras menjelaskan lengkap bagaimana mengatasi luka tersebut dengan beberapa langkah.
Beberapa bahasan juga telah dibahas dalam bukunya mba Intan yang berjudul "Luka Performa Bahagia". Buku ini sengaja ditulis bareng mas Adhi M Prayoga dengan tujuan membantu mereka yang memiliki trauma masa lalu untuk healing dan terkhusus ditujukan bagi mereka yang ingin melakukan inner child therapy.
Langkah Move On dan Pulih, Ubah Luka Jadi Performa Bahagia
1. Mengenali Diri Dan Penyebab Luka
Manusia oleh Allah diamanahi 3 kewajiban, untuk beribadah, sebagai khalifah dan syiar. Saat diamanahi tanggung jawab tersebut, Allah juga membekali manusia dengan kemampuan :
- Mencipta tanpa Maha
- Memimpin diri lengkap dengan pikiran dan perasaannya
- Memberi makna sesuatu
- Mampu melakukan action (perbuatan & perkataan)
Kebaikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri"(QS. An Nisa 79)
2. Menyudahi Drama dan Mengambil Tindakan
Frame of experience adalah suatu pengalaman yang membuat seseorang membangun persepsi terhadap kejadian serupa di masa depan. Misal, Beberapa orang akan memutuskan tidak lagi menemukan pasangan hidup ketika di masa lalu pernah dikhianati, ditolak atau ditinggalkan pasangan.
Berkaca dari pengalaman yang pernah dialami seperti terluka dan kecewa, seseorang yang memiliki frame of experience akan sulit mengatasi masalahnya dan move on karena telah dipimpin perasaannya sendiri dan lebih menikmati drama dari kejadian di masa lalu tersebut.
Agar berhasil move on, teman-teman bisa segera membangun persepsi dan memberi makna baru terhadap luka tersebut dengan
- Melihat diri sendiri di masa lalu
- Kenali makna yang waktu itu diciptakan (marah, sedih, kecewa)
- Tanyakan kepada diri sendiri, apakah hal yang didramatisir tersebut masih relevan saat ini?
- Ambil hikmah kejadian tersebut dan syukuri
3. Reframing Diri, Ubah Luka
Kita lebih dari apa yang kita pikirkan
Prasetya M Brata
Mendengar quote motivasi yang disampaikan pak Pras tersebut seakan membuka pikiran baru untuk saya.
Jangan sekali-kali merendahkan diri dengan melabeli diri dengan ketidakmampuan. Kita masih bisa dan berhak bertumbuh, caranya dengan membangun kompetensi dan memperbanyak pengalaman.
Luka yang kita alami bisa disembuhkan dengan menghadapi dan reframing, memandang diri sebagai pribadi baru. Allah saja pemaaf, terkadang justru diri kita sendiri yang tidak bisa memaafkan diri sendiri dengan terus menerus fokus pada kesalahan diri.
Gantilah persepsi tentang diri dengan sesuatu yang lebih memberdayakan. Kalau sebelumnya kita menganggap diri ini gagal maka sekaranglah saatnya memutuskan masih ada jalan lain yang bisa kita lakukan untuk bangkit. Masih ada harapan, masih ada waktu untuk pulih dan berubah.
Sayangi dan dekati perasaan sendiri, yakini bahwa kita bisa mengatasi setiap masalah yang muncul. Jangan terlalu banyak berpikir terlalu dalam tetapi lepaskan luka. Saya juga pernah menulis tentang cara mengatasi overthinking jika teman-teman berkenan membaca.
Semoga tips move on dari masa lalu yang kurang menyenangkan di atas bermanfaat. Saya berharap, semoga teman-teman yang masih terluka akibat masa lalu segera bangkit dan menemukan dirinya dengan performa lebih baik dan bahagia..aamiin..
wah, suka banget baca ini, tips move on luka performa bahagia...
jleb banget pesan-pesannya, related dengan yang dialami banyak orang saat ini.
Paling suka dengan ini "Jangan sekali-kali merendahkan diri dengan melabeli diri dengan ketidakmampuan. Kita masih bisa dan berhak bertumbuh, caranya dengan membangun kompetensi dan memperbanyak pengalaman!"...
Satu2nya hal yg bisa bikin cepat move on adalah pasrah sama Yang Bikin Hidup. Kita pikirkan aja semuanya ini cuma pemberianNya, titipan aja, gak lebih
terima kasih sharingnyaa Mbak, untuk move on ini kita memang harus punya hati yang lapang dan berbesar hati tuk memaafkan diri sendiri juga orang yang terlibat di maasa lalu ya agar hidup bisa lebih bahagia :)
Bagus banget tulisannya mba aku jadi flash back masa lalu saat pernah luka di masa kecil dlu karena secara gk sadar keluar dimasa sekarang2 ini suka inget bngt mba bner banget kalau kita tuh harus move on agar hatipun bsa tenang
Beberapa kali mengikuti kisah di PULIH bersama penulis buku PULIH juga dibimbing oleh mba Intan Maria Halim.
Memang sakit sekali yaa...ketika akan meninggalkan inner child pun butuh usaha terus menerus agar tetap terjaga mentalnya.
Huhu berat banget ini. Aku seringnya jadi kayak 'menikmati' luka itu. Jadi alasan buat apa pun. Dan maunya dimengerti. Jadinya gak move on terus. Dan boro2 bisa jadi produktif. Huhu kepengen sebenernya bisa move on. Kudu belajar banyak.
aku juga kemarin ikutan webinar ini, mbak. alhamdulillah dapat pencerahan setelah mengikuti webinar dari ruang pulih ini. memang yang paling penting itu kita harus berusaha memulihkan luka yang dialami ya
Jadi pengen baca bukunya performa luka bahagia, kadang ya luka inner child itu tidak disadari dan lama makin lama ditimbun dan tidak diobati bisa menimbulkan perilaku atau perasaan negatif bahkan perilaku yang menyimpang