Cara Tidur Nyenyak Dan Bangun Pagi Badan Segar

Story of me, Emak 2 anak, Pengajar dan Blogger

Ketika masih single, rasanya kebiasaan tidur 4-6 jam sehari itu masih mudah dijalani. Biasanya saya mulai tidur jam 11 malam karena harus menyiapkan soal, latihan dan daily plan untuk mengajar lalu bangun jam 3 pagi untuk shalat tahajud dan persiapan hafalan ayat untuk siswa.Makin bertambah usia dan tanggung jawab, kebiasaan qiyamul lail ini mulai berkurang. 

Ingin rasanya mengembalikan ritme bangun malam seperti dulu. Sebagai sunah utama, manfaat tahajud enggak cuma sebagai penebus dosa dan sarana agar doa kita dikabulkan. Efek shalat tahajud juga membuat badan lebih segar dan bersemangat.

Andaikan bisa tidur gasik dan bangun lebih pagi, pikiran galau karena butuh ngeblog dan belajar untuk persiapan mengajar dengan kondisi senyap, nyaman dan tenang ini bisa diatasi. Enggak lagi kemrungsung, tidak fokus dan sering panik.

Saya sempat membiasakan minum kopi menjelang malam agar tidak mengantuk saat menyelesaikan tugas, tetapi kandungan kafeinnya justru membuat saya terjaga sepanjang malam dan susah tidur.Kalau sudah gini, badan jadi lesu, kantung mata menghitam dan saya merasa lebih cepat tua. Wkwkwkwk..seakan glowing menghilang kalau terlalu sering lembur.

Saat mengikuti zoominar yang diadakan Deltomed Laboratories bertema "Kesehatan dan Produktivitas dimulai dari tidur berkualitas” yang dipandu mba Sara Neyriza, Ketua Umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia), Dr. (Cand) dr. Inggrid Tania, M.Si selaku narasumber mengemukakan bahwa kualitas tidur jauh lebih penting daripada kuantitas tidur. Tidur nyenyak 6 jam  lebih baik ketimbang tidur 7-9 jam dengan banyak bangun akibat gangguan.

Saat tubuh mengalami pusing, nyeri sendi, atau menunjukkan gejala masuk angin biasanya kita akan lebih sulit tidur.

Gangguan seperti depresi, kecemasan (ansietas), dan stress menyebabkan seseorang sulit tidur. Depresi juga akan menurunkan daya tahan tubuh, membuat hari-hari yang kita jalani menjadi tidak bersemangat.

Tinggal di perkotaan, dekat rel kereta atau tepi jalan raya, lampu kamar yang menyala terang, suhu udara panas sehingga menimbulkan gerah maupun suara berisik atau kegaduhan dapat mengurangi kualitas tidur. Teman-teman bisa memulai tidur sambil mendengarkan musik klasik, murrotal Al Qur'an, atau menggunakan penutup telinga untuk mengatasi kebisingan.

Semakin bertambahnya usia seseorang, jam tidurnya akan semakin berkurang. Dokter Inggrid juga menyebutkan dalam banyak penelitian, separuh dari lansia berusia diatas 65 tahun rata-rata mengalami masalah tidur.

Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat hipertensi, anti depresi dan kafein selain menyebabkan perubahan mood juga menyebabkan susah tidur.

Waktu biologis manusia adalah tidur ketika malam hari dan bekerja pada siang hari. Waktu istirahat yang dipakai untuk bekerja akan mengakibatkan insomnia dan berbagai gangguan kesehatan.

Dalam sebuah survey yang dilakukan SleepHelp.com, 22 %  orang dalam penelitian tersebut menyatakan kualitas tidurnya memburuk akibat covid-19. Hal ini dialami mereka yang sehat atau yang pernah terpapar virus covid-19.

Akan sangat merugikan jika gangguan tidur ini tidak segera diatasi dan tentunya mengakibatkan berbagai keluhan, diantaranya mudah tersinggung, uring-uringan, bad mood, rasa ngantuk terus-menerus, rentan depresi, kurang fit, kinerja turun, konsentrasi berkurang, selera makan bertambah, nyeri otot, sakit kepala bahkan mual, masuk angin dan parahnya akan membuat imunitas tubuh menurun. Oiya, aku juga menulis tentang  Herbal Alami Untuk Menaikkan Imunitas Tubuh yang bisa teman-teman jadikan bahan bacaan.