Manfaat Jalan Cepat Bagi Tubuh dan Jiwa

Jalan cepat ternyata memiliki banyak manfaat.  Selain membuat tubuh makin fit, jalan cepat ternyata membuat lebih bahagia dan mengurangi depresi.

Heho teman-teman,

Buat teman-teman yang suka mager, malas-malasan selama pandemi sepertinya ini saat yang tepat buat  menjalankan kegiatan yang bermanfaat. Mindset karena alasan bekerja atau bersekolah di rumah  membatasi ruang gerak dan membuat kita ogah-ogahan, sepertinya perlu dirubah. Ada beragam aktivitas yang bisa kita jalankan, mulai dari hobi yang lagi trend seperti  menanam aglonema, memelihara cupang, membaca buku, mencoba resep baru, menulis blog hingga berolahraga.

Ada beragam aktivitas olahraga yang bisa dijalankan seperti yoga, aerobic, bersepeda, skipping, jogging dan jalan cepat. Salah satu olahraga termurah yang banyak manfaatnya adalah jalan cepat. Jalan cepat selain bermanfaat bagi tubuh ternyata mampu meningkatkan mood juga. Aku baru tahu bahwa ternyata jalan cepat dan jogging itu berbeda. Perbedaan antara jogging dan jalan cepat terletak pada rentang kecepatan dan posisi kaki pada tanah.

Baca juga : Covid-19 dan pertanyaan anak tentannya

          Jenis Masker dan Fungsinya

Pengertian dan Manfaat Jalan Cepat

Pengertian

Jalan cepat (brisk walking) merupakan aktivitas berjalan dengan posisi kaki selalu menumpu pada tanah dan memiliki kecepatan antara 3-5 km/jam atau sekitar 0,8-1,3 meter/detik. Posisi tumpuan pada kaki ketika melakukan salah satu cabang atletik ini tak sempat melayang dan lutut cenderung lebih lurus. Sedangkan jogging bisa didefinisikan sebagai kegiatan setengah berlari yang lebih cepat dari berjalan tetapi lebih lambat dari lari pada umumnya. Kecepatannya berkisar antara 6-8 km/jam atau sekitar 1,6- 2,2 m/s dengan posisi kaki yang sempat melayang dari tanah dan lutut lebih menekuk. 

Manfaat Jalan Cepat

Ada banyak manfaat olahraga jalan cepat, baik bagi psikis maupun fisik, antara lain

1. Menjaga Kesehatan Jantung

Dalam sebuah studi yang dilakukan American College of Sport Medicine, ternyata jalan cepat cukup efektif merangsang kinerja otot, menurunkan denyut nadi, meningkatkan kapasitas kerja jantung yang secara otomatis memperbanyak kandungan oksigen dalam jaringan. Angka kematian mendadak akibat stroke pada lansia yang diakibatkan oleh plak atau lemak yang menumpuk dalam aliran darah dapat dikurangi dengan melakukan jalan cepat selama 15-30 menit setiap hari. 

2. Menurunkan Tekanan Darah 

Penyakit jantung umumnya dipicu oleh tekanan darah tinggi. Dilansir dari situs verywellfit.com, peneliti menemukan bahwa 56% dari 529 penderita hipertensi yang melakukan latihan jalan cepat selama 30 menit dalam kurun waktu 6 bulan,tekanan sistole dan diastolenya berkurang.

3. Mengurangi Kadar Gula Dalam Darah

Ketika tak banyak melakukan aktivitas, karbohidrat yang seharusnya berubah menjadi energi disimpan dalam bentuk glukosa dan lemak yang akhirnya menaikkan kadar gula dalam darah. Tingginya kadar gula dalam darah meningkatkan resiko penyakit diabetes dan resiko ini bisa diturunkan dengan melakukan olahraga aerobik seperti yoga, brisk walking atau jalan cepat, dan jogging secara rutin. Olahraga aerobik ternyata mampu memecah glikogen dan mengubahnya menjadi energi sehingga membantu menurunkan kadar gula dalam darah. 

4. Mengurangi Stress Dan Depresi

Dilansir dari holisticonline.com, peneliti dari Duke University Medical Center menemukan fakta bahwa baik jalan kaki, mengonsumsi zoloft ( obat untuk mengatasi depresi) atau kombinasi keduanya mampu menurunkan kadar depresi. Jalan kaki bisa menjadi pelepas energi negatif dan menstimulasi produksi hormon norepinephrin yang mampu mencegah depresi dan hormon endorfin yang membuat bahagia.

5. Mengurangi Resiko Beberapa Jenis Kanker