Ini Kata dr Reisa tentang New Normal
Beberapa waktu lalu dokter Reisa Broto Asmoro meliput jalannya sidang paripurna di istana. Berbagai protokol bekerja saat new normal life berusaha dijaga ketat agar semua terlindungi, lantas apa saja mekanisme yang harus dijalani?
Tata Laksana New Normal di Istana
Pemerintahan harus berjalan, maka selama PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dijalankan pemerintah membuat semua kegiatan rapat kenegaraan berjalan secara online. Namun, dengan harapan bahwa perekonomian segera pulih kembali maka diberlakukanlah pembiasaan baru yang lebih dikenal dengan istilah new normal life. Kebiasaan baru ini memungkinkan kita yang memiliki kebutuhan mendesak seperti bekerja atau berbelanja kebutuhan tetap dapat berada di luar rumah. Tentunya semuanya dilakukan dengan tetap melaksanakan anjuran memakai masker, tidak menyentuh wajah area wajah dan rajin cuci tangan. Dokter Reisa baru saja melakukan liputan tentang pelaksanaan sidang paripurna di istana negara. Apa saja protokoler yang harus dijalani ketika akan dan saat rapat paripurna tersebut berlangsung? Berikut hal yang wajib dijalankan :
1. Memakai masker
Pemakaian masker berlaku bagi semua orang, tak terkecuali bagi mereka yang akan bekerja dan melaksanakan rapat di istana. Masker yang dipakai pun merupakan masker pada umunya seperti masker bedah dan masker kain meski ada beberapa menteri yang memakai masker bedah khusus N-95. Hal ini bertujuan menjaga agar resiko penularan Covid-19 dapat dikurangi.
2. Mencuci tangan
Menjaga kebersihan saat rapat perlu dilakukan untuk menghindari penularan Covid-19 dari sentuhan atau kontak dengan benda yang terpapar virus. Cara yang dilakukan adalah dengan mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer untuk membunuh kuman atau virus yang melekat di tangan.
3. Cek Suhu tubuh
Cek suhu tubuh dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi seseorang yang terkena demam, yaitu yang suhunya diatas suhu normal atau sekitar 37,5 derajat Celcius. Jika suhu badan peserta rapat lebih dari suhu normal tentunya tidak diperkenankan mengikuti rapat paripurna ini. Tampak dalam videonya yang diunggah di Instagram, beberapa jajaran kabinet Indonesia Maju seperti Prabowo Subianto, Doni Munardo, dan Erick Thohir menjalani pemeriksaan suhu dan rapid test.
4. Rapid test
Rapid test adalah tes diagnostik awal yang dilakukan untuk mendeteksi adanya
Antibodi yang diproduksi saat seseorang terkena Corona. Namun karena sifatnya hanya mendeteksi antibodi dan bukan keseluruhan maka rapid test ini sebetulnya hanyalah langkah awal pencegahan terpaparnya Covid-19 antar peserta rapat.
5. Jaga jarak
Kursi rapat juga disusun sedemikian hingga berjarak antara 1-2 meter satu sama lain. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penularan Covid-19 dari sesama peserta rapat paripurna.
Mau tak mau kita tetap harus melakukan penyesuaian terhadap kehidupan new normal yang mungkin tak praktis tapi jadi satu-satunya cara menjaga diri dari penularan Covid-19.
Mengenal dokter Reisa
Reisa Kartikasari atau yang lebih populer dengan nama dokter Reisa Broto Asmoro adalah seorang dokter yang juga putri Indonesia Lingkungan 2010. Namanya semakin dikenal ketika menjadi host di dalam acara dr. oz Indonesia di salah satu stasiun televisi bersama dr. Ryan Thamrin.
Muncul pro kontra tentang pemilihannya sebagai anggota tim komunikasi publik untuk gugus tugas percepatan Covid-19. Ada yang berpendapat bahwa dokter Reisa kurang tepat menjadi juru bicara, tetapi sebagai lain berpendapat bahwa dokter Reisa ini seperti angin segar yang membawa kabar baik tentang penanganan Covid-19.
dokter Reisa mengajak kita untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti makan bergizi seimbang, olahraga, cukup minum dan tidur Image : IG @reisabrotoasmoro |
Seperti yang disampaikan dokter Reisa Broto Asmoro bahwa perkantoran, bisnis dan perdagangan diperbolehkan dibuka kembali untuk menjalankan perekonomian negara, tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat dengan tetap menjaga kebersihan, tidak memegang wajah dengan tangan kotor dan selalu kenakan masker.
Seneng sih ya ketika aktivitas kembali bisa berjalan. Yang bikin was-was itu masih adaaaa aja yang tidak peduli dengan bepergian kemana saja secara beramai-ramai dan tidak menggunakan masker. Semoga segera sadar ya yang masih begini ini.