Persiapan Lebaran dalam Suasana Pandemi
Ramadan, Saat tepat menyehatkan finansial
Di tengah pandemi ini, kita diuji dengan beragam keterbatasan pada hal yang bersifat publik, tak bisa ikut kajian, arisan, ke mall, nonton bioskop, resepsi nikahan atau sekedar jalan-jalan ke alun-alun. Pembatasan sosial ini membuat karyawan harus bekerja di rumah (WFH), bahkan sebagian benar-benar dirumahkan tanpa menerima pesangon karena ketidakmampuan perusahaan. Ada pula pemilik usaha yang harus berpikir keras untuk tetap bertahan menyelamatkan usaha dan kesejahteraan karyawannya. Para pedagang yang harus menjemput bola agar apa yang dijual tetap laku. Anak-anak juga terkena dampaknya, sekolah kini dilakukan via daring, cukup setor tugas dan menerima materi dari rumah tanpa tatap muka secara langsung. Jika pembatasan ini berlaku hingga akhir tahun nanti, mau tak mau kita perlu mengelola keuangan kita sehingga tetap cukup hingga akhir tahun.
Ramadhan adalah bulan dimana kita dilatih untuk tetap bersabar, bersyukur, dan meningkatkan kepedulian kita kepada sesama. Seperti sebuah hadis di bawah ini
Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi)
Ramadhan adalah bulan dimana kita dilatih untuk tetap bersabar, bersyukur, dan meningkatkan kepedulian kita kepada sesama. Seperti sebuah hadis di bawah ini
Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi)
Bahkan di salah satu hadis disebutkan bahwa ibadah kita di bulan ramadhan ini dilipatkan 700 kali. Akhirnya hal ini membuat kita berpikir, bagaimana mengelola finansial agar tetap bisa bersedekah di tengah pandemi seperti ini. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat pandemi ini. Tips dari mba Prita Ghozie ini bisa diterapkan ke kamu
Jika pemasukan kita kena imbas akibat pembatasan sosial ini, maka sebaiknya atur kembali pos-pos pengeluaran, lakukan penghematan dan pikirkan cara memperoleh tambahan pemasukan jika memungkinkan. Jangan lupa, poskan untuk sedekah juga.
1. Pengeluaran
Pengeluaran yang membengkak karena pandemi ini membuat kita perlu mengatur ulang kebutuhan pokok dan mengurangi pengeluaran tak penting seperti jajan, liburan dan membeli barang dengan cicilan.Atur pengeluaran ramadhan dan persiapan dengan cermat |
2. Pemasukan
Jika pemasukan kita kena imbas akibat pembatasan sosial ini, maka sebaiknya atur kembali pos-pos pengeluaran, lakukan penghematan dan pikirkan cara memperoleh tambahan pemasukan jika memungkinkan. Jangan lupa, poskan untuk sedekah juga.3. Cicilan dan tagihan
Pastikan cicilan dan tagihan bulanan tetap terbayarkan.4. Tabungan
Usahakan tetap menabung dengan menyisihkan pemasukan. Dilansir dari akun ZAPFinance, bahwa kita perlu tetap menyisihkan 20-30% gaji untuk simpanan.5. Dana Darurat
Jika saat ini penghasilan kita berkurang, setidaknya persiapkan dana darurat hingga akhir tahun, atau terhitung 6 bulan gaji.6. Belanja Online, Kartu kredit, dan e-wallet
Kurangi belanja online, kalau perlu tutup sementara kartu kredit dan e-wallet untuk pencegahan pemakaian komsumtif.Persiapkan Lebaran dengan Cermat
Tak seperti tahun lalu, kita bisa menyiapkan lebaran lebih cermat. Tak ada mudik atau kunjungan silaturahmi, maka pastikan pengeluaran tak penting saat ini ditekan, apa saja pengeluaran yang bisa ditekan atau dialihkan?
1. Membeli baju baru
2. Menyiapkan hidangan lengkap
3. Dana mudik.
4. Dana transportasi bisa alihkan ke pembelian kuota internet
5. Angpao, alihkan ke sedekah yang lebih membutuhkan
6. Liburan
Silaturahmi tetap bisa dilakukan secara daring, baik telepon, video call maupun conference. Tetap semangat menjalankan ramadhan, semoga kemenangan tetap kita raih dan lahir kembali sebagai jiwa yang suci di lebaran nanti.
Pandemi mengubah semua aspek kehidupan kita ya, mbak. Termasuk tradisi persiapan lebaran yang biasanya bersifat komunal.
Betul, Mbak. Dana darurat sangat penting. Porsinya harus ditambah.
Ya ampun ga kebayang gimana rasanya silaturahim rasa daring nanti. Ngenes banget huhu. Mudah-mudahan sebelum lebaran sudah pada ilang itu virus yaa. Aamiin
aahhh, semoga badai segera berlalu yaa, agar semua aspek kehidupan kembali berjalan normal dan lancar, aq sudah kangen jalan jalaaannn. tapi tetap bersyukur karena masih memperoleh pendapatan bulanan, meskipun ga wfh wakwakwak