Hal yang Kurindu Semenjak WFH
Sudah sebulan semenjak pemerintah mengumumkan pembatasan sosial (social Distancing) ini aku lebih banyak mengisi keseharian ku di rumah. Padahal selama ini, aku lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah (dan terkadang mengeluh juga, astaghfirullah).
Perasaan sedih, jenuh dan mungkin marah adalah bentuk emosi yang wajar ketika ada stressor atau pemicu stress seperti yang terjadi selama pandemi ini. Yang tidak wajar adalah bagaimana mengelola emosi itu sendiri agar tak berlarut dan menyebabkan emosi negatif semakin banyak dan emosi positif berkurang. Menurutku, boleh kok kita merasa demikian. Semua perasaan sedih, jenuh dan ingin marah harus kita terima agar solusi segera didapatkan. Akhirnya lama berpikir, tetiba teringat bagaimana caraku mengatasi kebosanan ini. Ya, memikirkan hal-hal yang membuat kita optimis dan mulai menulis apa saja yang ingin dilakukan ketika pandemi Covid-19 ini berakhir.
Aku meyakinkan diri bahwa di luar sana masih banyak orang yang justru tak seberuntung kita. Di saat Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 seperti ini misalnya, mungkin di luar sana banyak pedagang yang tengah menantikan pembeli berdatangan padahal daya beli masyarakat tengah turun. Ada juga buruh pabrik, karyawan perusahaan dan asisten rumah tangga yang terpaksa kehilangan pekerjaan karena rumah dan kantor tempat mereka bekerja sedang mengurangi pengeluaran. Adakah rasa syukur, di saat di luar sana ada yang menanti dibagikan menu berbuka barangkali.
Hal Yang Kurindukan
Ada beberapa hal yang ingin aku lakukan jika pandemi ini berakhir. Hal yang Kurindukan tersebut antara lain
1. Bisa Menimba Ilmu Blog Secara Offline
Sebagai seorang newbie blogger, rasanya kepengen dong menuntut ilmu sebanyak-banyaknya dari para senior blogger. Dan ini salah satu yang Kurindukan, siapa tau juga ikut kecipratan jobnya kan, hehe..
2. Berenang
Rasanya udah lama banget gak berenang dan aku merasa butuh penyegaran lewat hobi yang sudah lama tak kulakukan ini. Sekalian mengajarkan anak biar pintar berenang juga pengen ku.
3. Meminjam Buku di Perpusda
Sudah sebulan semenjak ada pembatasan sosial ini aku tidak bisa ke perpus dan meminjam buku. Bahkan kali terakhir aku mengembalikan buku hanya bisa dititipkan di box pengembalian buku yang ada di depan gerbang perpusda. Hal ini dilakukan perpusda demi mengurangi terjadinya kerumunan.
4. Mudik
Beberapa kali ketika pak suami telepon ke ibu mertua, Uty bilang ke embah kalau sudah pengin banget mudik. Padahal pemerintah baru saja menerbitkan pelarangan mudik. Kita tahan dulu deh, perasaan rindunya demi keselamatan semua pihak.
5. Jalan-jalan
Iya nggak sih? Sudah lama banget gak ngerasain jalan-jalan baik ke lokasi yang dekat maupun yang jauh. Minimal ke alun-alun kota, selebihnya pengen jalan-jalan ke Singapura. Hehe, ngarep..siapa tau nanti menang lomba blog dan hadiahnya jalan-jalan..hihi..
Apa lagi ya, kira-kira? Kalau pekerjaan, sudah pasti kangen banget ya. Tapi entahlah..aku berharap yang baik-baik aja. Tempat kerja itu cuma sarana, semua Rezeki datangnya dari Allah. Pastinya rezeki tak akan tertukar kok dan tinggal kita menjemputnya dengan cara yang baik dan halal.
Kepingin nenangga lagi, rumpi sambil rujakan. Itu pinginnya aku heuheu. Semoga pandemi segera berakhir. Aamiiin