Pengalaman anak tantrum karena cemburu
Seperti hari ini, pagi ketika bangun tidur adek agak rewel. Sambil menangis, adek menunjukkan kalau punggungnya pegal sehingga diangkat-angkat.
Awalnya, aku dan suami berencana mengajak kakak dan adik pijat agar badannya menjadi nyaman lagi tapi rencana tersebut gagal karena kami pulang kesorean dari resepsi pernikahan saudara. Alhasil malam sebelum tidur, aku berusaha melakukan massage sendiri buat adek. Berbekal pengalaman massage ketika kakak bayi dan pengamatan saat bekerja di klinik tumbuh kembang aku mulai memijat adek.
Saat aku mengoleskan baby oil dan mulai memijat, tiba-tiba kakak marah.
"Ibuk gak boleh pijat adek, pokonya gak boleh"
"Cuma sebentar mbak, kasihan kan adek capek"
"Nggak boleh... pokoknya gakkk boleeeehhh.."
Sambil memukulku dengan tangannya sejadi-jadinya kakak menangis. Bapak yang menemani sambil mengantuk akhirnya melerai dan menggendong kakak keluar kamar. Kakak semakin marah dan kali ini kakak melempar ibu menggunakan lip balmnya. Menangis dan berteriak-teriak sambil bilang bahwa kakak gak sayang ibu, kakak benci ibu, ibu pergi saja...
"Ya udah, ibu sama adek tidur di kamar depan"
Tangis kakak mendengar ibuk berkata demikian semakin menjadi. Akhirnya ibuk meminta tolong bapak menggendong adek.
Kakak yang masih marah sambil berteriak-teriak akhirnya ibuk peluk. Kakak berusaha melepaskan pelukan tapi ibuk mencoba menahan dan berkata baik-baik sambil memijat kakak.
"Embak pengen dipijat juga ya kayak adek?"
"Enggak mau..aku benci ibuk.."
Ibu yang sebetulnya panik mencoba tenang dan mengajak kakak mengobrol pelan-pelan. Akhirnya kakak luluh hatinya.
"Kalau gitu, eskrim yang ada di kulkas punyaku semua, adek gak boleh"
"Iya..kan adek belum boleh minum eskrim dan minum yang manis-manis"
Adek yang datang masuk ke kamar dan berusaha mendekat ke ibuk tak diijinkan kakak. Akhirnya bapak kembali menggendong adek. Kakak yang minta ditemani tidur dan dipuk-puk akhirnya tertidur.
Akhirnya dari pengalaman tersebut aku jadi sadar bahwa kakak sudah mulai merasakan cemburu dan ego sehingga tak mau berbagi kasih sayang.
Saat aku mengoleskan baby oil dan mulai memijat, tiba-tiba kakak marah.
"Ibuk gak boleh pijat adek, pokonya gak boleh"
"Cuma sebentar mbak, kasihan kan adek capek"
"Nggak boleh... pokoknya gakkk boleeeehhh.."
Sambil memukulku dengan tangannya sejadi-jadinya kakak menangis. Bapak yang menemani sambil mengantuk akhirnya melerai dan menggendong kakak keluar kamar. Kakak semakin marah dan kali ini kakak melempar ibu menggunakan lip balmnya. Menangis dan berteriak-teriak sambil bilang bahwa kakak gak sayang ibu, kakak benci ibu, ibu pergi saja...
"Ya udah, ibu sama adek tidur di kamar depan"
Tangis kakak mendengar ibuk berkata demikian semakin menjadi. Akhirnya ibuk meminta tolong bapak menggendong adek.
Kakak yang masih marah sambil berteriak-teriak akhirnya ibuk peluk. Kakak berusaha melepaskan pelukan tapi ibuk mencoba menahan dan berkata baik-baik sambil memijat kakak.
"Embak pengen dipijat juga ya kayak adek?"
"Enggak mau..aku benci ibuk.."
Ibu yang sebetulnya panik mencoba tenang dan mengajak kakak mengobrol pelan-pelan. Akhirnya kakak luluh hatinya.
"Kalau gitu, eskrim yang ada di kulkas punyaku semua, adek gak boleh"
"Iya..kan adek belum boleh minum eskrim dan minum yang manis-manis"
Adek yang datang masuk ke kamar dan berusaha mendekat ke ibuk tak diijinkan kakak. Akhirnya bapak kembali menggendong adek. Kakak yang minta ditemani tidur dan dipuk-puk akhirnya tertidur.
Akhirnya dari pengalaman tersebut aku jadi sadar bahwa kakak sudah mulai merasakan cemburu dan ego sehingga tak mau berbagi kasih sayang.
Mengatasi Tantrum Pada Anak
Cara mengatasi anak yang tantrum seperti kakak adalah
- Tetap tenang
- Kenali penyebab tantrumnya
- Beri Pelukan
- Bujuk baik-baik
- Untuk sementara waktu adeknya mengalah
Cara tersebut di atas ternyata cukup efektif mengatasi kakak yang sedang tantrum. Semoga ceritaku bermanfaat Yaa..
Karena jaraknya terlalu dekat ya mbak, kakak Minta diperhatikan sementara adik juga sama, butuh seni tersendiri untuk mengatasi kakak yg cemburuan hehe, sebagai Ibu Kita harus sabar ya
Iya mbak..butuh seni dan sabar..kadang sayang banget kadang suka usulin adeknya 😬