Menjadi diriku dengan Menulis
Menulis sebagai healing teraphy Pict : canva |
Sebagai seorang yang introvert (tertutup) dan agak pemalu, bisa dikatakan sebetulnya temanku tak banyak. Bahkan untuk curhat sekalipun aku bisa bebas menceritakan apapun hanya kepada orang tertentu. Bukan karena tak percaya, tapi sekedar memilah mana kira-kira yang bermanfaat dan yang justru menebarkan aura negatif. Karena itu terkadang aku melepaskan segala beban dan keluh kesah dengan membangun kekuatan lewat menulis. Bisa menulis apa saja, tapi kalau ditanya maka aku akan lebih suka jika diminta menulis dengan tema non-fiksi, bisa berupa artikel, tips yang membangun dan berbagai motivasi. Karena aku merasa dengan menulis hal yang positif aku seolah mendapatkan sebuah kekuatan untuk bangkit dan mengatasi setiap permasalahan dengan pikiran yang lebih tenang.
Manfaat Menulis Buatku
Ada beberapa hal yang mendorongku tetap menulis dan ingin bisa konsisten menulis, antara lain :
1. Menulis bisa menjadi penyembuh
Menurutku, dengan menulis dan memposting hal yang positif kita berarti menebarkan aura positif. Dari beberapa yang pernah kubaca, ketika kita menebarkan hal positif maka hal yang sama pulalah yang kita dapatkan. Lebih mudahnya energi positif itu akan memantulkan energi yang positif juga sehingga otomatis bisa jadi penyembuh saat kita sedang sedih atau terluka.
2. Menulis mempermudah mengingat dan mempelajari sesuatu
Maksudku disini, karena aku bukan termasuk pengingat yang baik maka ketika mendapatkan ilmu baru, baik dari hasil membaca buku atau artikel, mengikuti seminar atau waminar, mengikuti workshop atau menekuni sesuatu aku berusaha menuliskannya sehingga aku menjadi semakin paham terhadap hal yang kupelajari plus agar aku tetap ingat.
3. Melatih kemampuan menulis
Karena aku pernah bermimpi ingin menghasilkan beragam tulisan, maka aku melatihnya dengan menulis hal apa saja yang ingin kutulis selama hal tersebut bermanfaat.
4. Merekam jejak perjalanan
Bagaimana aku belajar, berproses mempelajari sesuatu atau hijrah menuju hal yang lebih positif di hidup maka hal terpenting yang ingin aku lakukan adalah merekam jejaknya dengan menuliskannya sehingga semoga kelak bisa dibaca anak cucu.
5. Mempertahankan nilai diri
Selain sebagai bukti eksistensi, menulis menurutku juga bisa menjadi bukti bagaimana kita menjaga prinsip dan mempertanggungjawabkan apa yang kita tulis.
6. Menikmati proses
Proses perjalanan kehidupan yang kita jalani baik suka maupun duka menurutku tetap bisa dinikmati dengan menulis. Hidup tak selamanya mulus, karena Allah telah menggariskan setiap manusia mengalami sedih dan senang, saat lapang dan sempit, ketakutan, kekurangan, serta kecukupan. Maka dari itu, daripada memperbanyak mengeluh ada baiknya aku menulis agar pandai bersyukur.
Yuk, tebarkan energi positif kita dengan menulis. Semoga bisa Istiqomah menjalani odop ini..