Membangun komunikasi anak dengan orangtua
Membangun komunikasi antara orangtua dan anak itu ternyata memiliki tantangannya tersendiri karena anak-anak itu unik, maka orangtua juga harus punya cara yang tak kalah unik untuk mengambil hati anak. Berikut beberapa tips yang aku dapatkan dari materi bunda sayang level 1 :
1. Menggunakan kalimat pendek yang mudah dimengerti anak
Kesalahan Orangtua ketika meminta tolong atau memberi perintah kepada anak adalah memintanya melakukan lebih dari satu pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Hal ini justru membuat anak bingung atau bahkan enggan melakukannya.
Kalimat tidak produktif : Dek, bantu ibu nyapu dan buang sampahnya ke keranjang depan rumah ya, jangan lupa tutup pintunya lagi!
Kalimat produktif : Dek, bantu ibu menyapu ya (jika pekerjaan menyapu selesai, perintahkan anak melakukan tugas berikutnya satu persatu)
2. Gunakan intonasi, suara dan bahasa tubuh yang ramah
Ternyata, suara hanya menyumbang 7% angka keberhasilan berkomunikasi dengan anak. 38% terletak pada intonasi, sedangkan 55% nya terletak pada gestur tubuh.
Kalimat tidak produktif : Dek, ambilkan piring di lemari! (Tanpa senyum dan tatapan)
Kalimat produktif : Dek,...ambilkan piring di lemari ya (suara lembut, senyum dan tatap anak)
3. Katakan yang kita inginkan
Karena kesal, tak jarang Orangtua mengungkapkan apa yang menjadi kekesalannya dan justru bukan pada solusi masalah yang terjadi.
Kalimat tidak produktif : Dek, disuruh mandi kok malas-malasan, sekarang malah main..kerjaannya main terus sampai lupa mandi, nanti bau lho..
Jumat produktif : Dek, ibu mau Adel sekarang mandi
4. Tidak mengungkit yang telah lalu
Kalimat tidak produktif : Tuh kan, nilai rapornya jelek. Kakak sih, suruh belajar malah main terus, gimana mau punya rangking kalau begitu
Kalimat produktif : ibu lihat nilai matematikanya kurang bagus, besok sama ibu belajar lagi ya?
5. Fokus pada penyelesaian Masalah (solusi )
Kalimat tidak produktif : Tuh kan, jatuh. Ibu kan udah bilang gak usah manjat-manjat lemari segala, udah dibilangin masih juga bandel
Kalimat produktif : Sakit kak? Besok lagi gak usah manjat-manjat lemari ya, bahaya kalau jatuh
6. Jelas dalam memuji atau mengkritik
Kalimat tidak produktif : Wah..pinter banget..!
Tuh kan,..bandel..
Kalimat produktif : Terimakasih kakak, ibu senang kakak udah bantuin ibu nyapu rumah
Kak, kalau ada tamu jangan manjat sofa ya, kan gak sopan..
7. Ganti nasehat dengan refelksi pengalaman
Kalimat tidak produktif : jadi anak jangan malas, setelah mainan, maknanya diberesin tuh
Kalimat produktif : Dulu ibu pernah juga ketinggalan buku PR karena tak disiapkan malamnya. Di sekolah ibu dihukum. Setelah itu ibu mempersiapkan isi tas saat malam hari.
8.ganti perintah dengan pihan
Kalimat tidak produktif : Kak, mandi dulu, keburu airnya dingin
Kalimat produktif : Kakak pilih mandi 5 menit atau 7 menit?